Wednesday, August 02, 2006

Pindahan

Pindahan mengingatkan kita akan pergerakan waktu. Pada suatu saat kita harus menempati ruang tertentu, dan kemudian disaat yang lain kita meninggalkannya. Menempati semesta yang baru.

Pindahan adalah bagian dari momentum persinggahan. Tanpa pindahan manusia tidak akan bisa singgah. Signifikasi persinggahan adalah adanya batas waktu. Lawan katanya adalah menetap. Suatu ilusi yang disandarkan pada suatu persinggahan yang berlangsung begitu lama.

Pindahan memberikan suasana emosional baru. Sesuatu yang sangat aku butuhkan saat ini. Dalam tataran yang lebih umum, hidupku sedang mengalami masa perpindahan. Pindahan fisik melelahkan badan, begitu juga pindahan mental memberikan beban emosional.

Pada pindahan fisik, barang-barang yang sebelumnya ditata dengan logika menetap -- TV ada diatas meja TV, buku disusun berdiri di rak buku, piring-piring ditumpuk di lemari dapur -- diobrak-abrik dan ditata ulang dalam kardus-kardus tanpa nama. Tidak ada ekspektasi didalamnya, seperti kita berharap menemukan piring dan gelas di lemari dapur. Semua kardus tampak sama dari luar, baik dari segi warna maupun ukuran. Kalaupun toh berbeda, tapi perlakuannya tetap sama. Ini kardus, ya kardus. Tak peduli apakah isinya buku atau celana dalam.

Dengan penghilangan identitas elemen-elemen penyusun eksistensi rumah ini, diharapkan dapat memudahkan proses perpindahan. Siapa saja bisa melakukannya. Orang tidak perlu merasa malu celana dalamnya diangkut oleh tetangga, karena semuanya sudah dimasukkan ke dalam kardus.

Pindahan adalah aktivitas sosial. Selagi bisa, sungguh menyenangkan melakukannya bersama orang-orang yang peduli dan menyayangi kita. Uluran tangan mereka akan jadi catatan dalam sejarah persahabatan. Catatan yang menyenangkan untuk dikenang, karena seringkali ada kejadian-kejadian yang lucu dan pantas untuk dikenang. Catatan ini juga mendorong kita untuk melakukan hal yang sama bila kawan kita akan pindahan suatu saat nanti. Bisa jadi kehadiran mereka saat ini adalah bagian dari catatan sejarah persahabatan yang telah lalu.

Apa yang terjadi pada pindahan spiritual? Pindahan ini menandai perjalanan hidup seorang manusia. Dari bayi menjadi kanak-kanak, menjadi remaja, dewasa dan seterusnya. Saat sudah mencapai kedewasaan perpindahanpun berubah menjadi sangat personal, lebih halus dan tidak mencolok. Perpindahan pekerjaan, karir, dan banyak lagi.

Disaat inilah ada baiknya bila kita menempatkan elemen-elemen kehidupan kita saat ini dalam "kardus-kardus" yang mudah dibawa dan dapat dipindahkan. Kardus-kardus itu akan menutupi sesaat elemen-elemen yang membentuk dan menonjolkan ego. Kardus-kardus itu juga menjadi penanda bahwa elemen-elemen itu akan disusun dengan cara yang berbeda saat dikeluarkan nanti. Itulah inti perubahan.

Dan yang tak kalah pentingnya, kardus-kardus itu dapat memudahkan uluran tangan orang lain meraih kita. Uluran tangan yang tentu saja akan menjadi catatan sejarah persahabatan. Catatan yang lebih manis dan abadi. Catatan yang tidak mungkin dapat dilupakan.

Malam ini aku bahagia. Karena aku mengalami kedua jenis pindahan itu. Dan uluran tangan yang menghampiriku telah memberikan catatan tegas dalam buku sejarah persahabatan kami.

Ada banyak pena tersedia dan mencoba menuliskan sesuatu dalam buku itu. Namun hanya sedikit yang sanggup memberikan ketegasan. Selebihnya kadang hanya pemanis bibir. Yang tidak penting dan akan sirna dalam sekejap.

Terima kasihku buat mereka yang begitu tegas menorehkan budi baiknya.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home