Sunday, January 03, 2010

Sketsa Andalusia 2: Alhambra

Seorang kawan baik, ketika kuberitahu aku sedang jalan-jalan di Alhambra, spontan berkomentar, ”Does it really exist?? I thought it was just a funny name.” Hehehe.....

Alhambra adalah sebuah kastil yang terletak di kota Granada. Granada adalah salah satu kota penting bersejarah di propinsi Andalusia, di bagian selatan dari Spanyol yang sangat dekat dengan benua Afrika.



Kata Alhambra diambil dari nama lengkap monumen ini dalam bahasa arab al-qala’at al-hamra (the red castle). Dipandang dari jauh, kompleks istana ini seperti sesuatu yang biasa ditemui dalam dongeng-dongeng. Ia mendominasi pemandangan seputar kota Granada, berdiri menjulang di tengah hutan-hutan cypress dan elms, dengan latar belakang pegunungan Sierra Nevada. Dari atas kastil ini bisa melihat seluruh penjuru kota.

Di dalamnya ada dua tempat utama, yaitu Palacio Nazaríes (Nasrid Palace) yang penuh dekorasi memukau dan Generalife, sebuah kompleks kebun-kebun yang indah. Air dipakai menjadi media seni di tempat ini. Di banyak sudut, kalau tidak bisa dibilang semua, suara air mengalir selalu terdengar di hamparan kehijauan. Kombinasi yang dapat membawamu ke tempat yang jauh. Seperti gambaran surga dalam kitab suci.

Namun tentu saja, menjadi wisatawan di jaman sekarang, kita harus berbagi dengan ribuan pengunjung lainnya. Sehari sebelumnya, konon tiket sebanyak 8000 buah telah terjual habis untuk jatah hari itu. Dengan volume kunjungan semacam ini, perlu usaha tambahan bila berminat untuk lebih mendalami dari yang sekedar kasat mata.

Selain dua tempat utama diatas ada pula Alcazaba (Citadel (inggris) atau Kasbah (arab)) yang secara fisik tampak jelas fungsi militeristiknya. Palacio de Carlos V adalah gedung baru yang seperti diimplantasikan dalam kompleks gedung. Arsitektur gedung ini lebih terkesan gaya romawinya, sangat berbeda dengan gedung-gedung sekitarnya. Kuduga ia dibangun setelah Alhambra jatuh ke tangan kekuasaan Kristen.

Alhambra menjadi tempat pertahanan terakhir dari kekuasaan Islam (Moor) di daratan Spanyol. Boabdil, sang raja Moor yang terakhir, turun ke lembah untuk menyerahkan kunci kota kepada monarki Katolik pada tahun 1492. Tindakan monumental ini menandakan akhir dari 700 tahun masa kekuasaan Moor, serta pemutusan resmi ikatan dengan kerajaan yang mendominasi wilayah Mediterania dari Baghdad sampai ke Cordoba.

The peculiar charm of this old dreamy place,” tulis Washington Irving tentang Alhambra di tahun 1833, “is its power of calling up vague reveries and picturings of the past, and thus clothing naked realities with the illusions of the memory and the imagination.” Pesona khas tempat ini adalah kemampuannya untuk menenggelamkan kita dalam impian sayup-sayup serta gambaran-gambaran dari masa lalu, dan kemudian membungkus realitas telanjang dengan ilusi yang dibentuk oleh kenangan dan imajinasi.

Irving adalah salah satu dari petualang romantik (romantic traveler) yang mempopulerkan Alhambra dengan buku-bukunya, seperti diantaranya Tales of the Alhambra. Tahun 2009 yang baru saja berlalu diperingati sebagai 150 tahun Irving dan Alhambra. Kalau tidak salah 1859 adalah tahun kematian Irving. Aku berencana untuk menggunakan tulisan-tulisan Irving sebagai salah satu sumber utama untuk sketsa-sketsa selanjutnya, dengan menyandingkan pengalaman perjalanan yang tentunya berbeda dengan pengalamanku. Irving mengunjungi Alhambra ketika ia belum menjadi sebuah cagar budaya dan ketika turisme belum menjadi sebuah komoditas. Suatu privilese yang tidak mungkin aku dapatkan saat ini.

Ref:

  • Spain: A Literary Companion by Jimmy Burns.
  • Andalucía: Lonely Planet Guide
  • Google Maps

0 Comments:

Post a Comment

<< Home